Kanstin jalan atau yang juga sering disebut kansteen adalah elemen penting dalam pembangunan infrastruktur, terutama pada jalan raya, trotoar, area parkir, dan kawasan perumahan. Fungsinya bukan hanya sebagai pembatas antara badan jalan dan area lainnya, tetapi juga membantu menjaga kekuatan struktur dan estetika jalan. Namun, tidak sedikit ditemukan proyek yang gagal menghasilkan hasil rapi dan tahan lama karena kesalahan dalam pemasangannya.
Berikut ini lima kesalahan umum yang sering terjadi saat pemasangan kanstin jalan, serta cara menghindarinya agar hasil lebih kuat dan awet.
Setiap proyek memiliki kebutuhan yang berbeda tergantung pada fungsi jalan dan beban yang akan dilalui. Ukuran kanstin untuk jalan raya tentu berbeda dengan yang digunakan di taman atau area pejalan kaki. Misalnya:
Kesalahan dalam memilih ukuran yang tidak sesuai dapat menyebabkan kanstin cepat retak, miring, atau bahkan terangkat akibat tekanan berat kendaraan. Pastikan ukuran dipilih berdasarkan kebutuhan fungsi dan beban di lapangan.
Baca juga : Kanstin Beton: Fungsi, Jenis, dan Tips Perawatan agar Tetap Tahan Lama
Kesalahan kedua yang sering terjadi adalah pemasangan kanstin di atas pondasi yang tidak padat atau tidak rata. Banyak pekerja yang langsung menempatkan kanstin di atas tanah tanpa pemadatan atau tanpa lapisan pasir dan semen yang cukup.
Akibatnya, kanstin mudah bergeser, miring, atau tenggelam setelah beberapa waktu.
Solusinya, buat pondasi dengan lapisan campuran pasir dan semen (perbandingan 1:5 atau sesuai spesifikasi proyek), dan padatkan tanah dasarnya hingga stabil sebelum pemasangan dimulai.
Untuk menjaga kerapian, pemasangan kansteen harus memperhatikan garis lurus dan ketinggian yang konsisten. Banyak pekerja melewatkan penggunaan benang ukur dan waterpass, sehingga hasil akhirnya tampak bergelombang atau tidak sejajar.
Kanstin yang dipasang tidak rata tidak hanya mengganggu tampilan visual, tetapi juga dapat menghambat aliran air pada tepi jalan. Maka dari itu, alat bantu ukur wajib digunakan selama proses instalasi.
Mortar atau adukan semen berfungsi untuk merekatkan antar kanstin. Campuran yang terlalu encer atau terlalu kering dapat membuat daya rekat berkurang.
Perbandingan yang disarankan biasanya 1 bagian semen : 4 atau 5 bagian pasir, dengan air secukupnya agar mudah diaplikasikan namun tetap kuat saat mengering. Pastikan pula permukaan kanstin dibersihkan dari debu atau lumpur sebelum diberi adukan semen.
Baca juga : Cara Memilih Ukuran Paving Block yang Tepat untuk Perumahan
Setelah seluruh kanstin terpasang, banyak pekerja yang langsung menutup area tanpa melakukan pemadatan ulang di sisi kanan dan kiri kanstin. Padahal langkah ini penting agar posisi kanstin tetap kokoh meskipun terkena tekanan dari kendaraan atau perubahan cuaca.
Tambahkan material padat seperti tanah atau pasir yang sudah dicampur semen di sisi luar kanstin, lalu padatkan kembali untuk memperkuat posisi.
Pemasangan kanstin jalan atau kansteen yang baik tidak hanya soal estetika, tetapi juga menyangkut ketahanan dan keamanan. Dengan memilih ukuran kanstin yang tepat, memastikan pondasi kuat, serta memperhatikan detail pemasangan, hasil akhir akan jauh lebih rapi, kuat, dan tahan lama. Menghindari lima kesalahan umum di atas akan membuat proyek jalan atau area publik Anda tampil profesional dan berkualitas tinggi.